おはよう、おはよう … 여러분 (^^)/ Morning, Yorukou! Gomen, nee.. Kemarin gak bisa post A ku punya rencana untuk post artikel ini senin kemarin bertepatan dengan hari ulang tahunku. Tapi apa dayaku tugas menumpuk dan jadwal ulhar bejibun 2 minggu ini. Pada akhirnya aku tidak bisa post artikel ini tepat waktu... OK! Kembali ke topik! Hari ini aku akan bagi-bagi teks rodoku untuk kalian yang sedang belajar aksara atau huruf Jepang khususnya Hiragana dan Katakana . Kalau untuk kanjinya maap maap saja YoruMong juga belum terlalu ngeh dan belum hafal juga (^^ ;)V. Sekilas info saja, huruf hiragana biasa dipakai untuk menuliskan kata asli Jepang. Kita dapat menjumpai huruf hiragana se bagai partikel dalam kalimat atau kata keterangan kerja (tidak yakin namanya apa m(_ _ )m) misalnya は (wa), が (ga), の (no) . Huruf hiragana yang digunakan untuk menjelaskan huruf kanji(biasanya diletakka n di atas huruf kanji) disebut F urigana . Sedangkan huruf Katakana digunakan untuk menuliskan ...
おはよう、おはよう… 여러분 (^^)/ Morning, Yorukou! Pernahkah kalian mendengar istilah "Tongue Twister" ? Mungkin kalian kurang familiar dengan istilah tersebut. Tongue Twister atau pembelit lidah merupakan serangkaian kata yang disusun sedemikian rupa dari kata-kata tertentu agar sulit di-artikulasikan atau diucapkan. Saat mengucapkan rangkaian kata tersebut lidah akan terasa terbelit dan tak jarang menghasilkan kata yang berbeda yang lucu atau aneh. Berikut ini adalah contoh Tongue Twister dalam berbagai bahasa : Jawa : Laler loro lare rolas menclok lore rel Kala kula kelas kalih kula kilang-kileng wetan kali kelangan kalung kula kaliyan kula keloloden kolang kaling kalih Indonesia : Sempat-sempatnya semut-semut itu saling senyum-senyum dan salam-salaman sama semut-semut yang mau senyum-senyum dan salam-salaman sama semut-semut itu Satu sate tujuh tusuk, satu sate tujuh tusuk, satu sate tujuh tusuk Inggris : She sells seashells on the seashore. ...
おはよう、おはよう … 여러분 (^^)/ Morning, Yorukou! Today,Mongmong wanna share a Japanese Speech text. Teks pidato ini kubuat dalam rangka memenuhi tugasku sebagai petugas upacara. Ceritanya, setiap kali diadakan upacara di sekolahku selalu ada sesi "pidato oleh petugas". Pidato boleh mengambil tema apapun dan dengan bahasa apapun (kecuali bahasa gaul dan bahasa alien). Kebetulan dua minggu yang lalu kelasku mendapat tugas untuk melaksanakan upacara. And here I am. Kesulitan saat membuat pidato biasanya terdapat pada penentuan tema dan cara penyampaian. Nah, saat membuat pidato ini aku bingung memilih antara dua tema, budaya dan literasi. Awalnya aku ingin mengusung tema budaya, tapi setelah dipikir-pikir, "aku ingin mengangkat tema budaya tapi bahasa yang kupakai Jepang padahal aku orang Jawa. Tidakkah sebaiknya aku pakai bahasa Jawa?". Sayangnya Mongmong tidak fasih berbahasa Jawa Krama. Then, aku pilih tema kedua, literasi. Sebenarnya aku tidak ingin memakai tema...
Komentar
Posting Komentar